Judul : MAU UNTUNG TAK MAU RUGI
link : MAU UNTUNG TAK MAU RUGI
MAU UNTUNG TAK MAU RUGI
Suatu hari ketika istri Nasiruddin Hoja hendak menanak nasi, ia tak menemukan periuk alias kuali yang dimiliki. Oleh karena itu, Nasirudin segera meminjam kuali pada tetangga agar bisa dipakai sang istri. Seminggu kemudian, Nasiruddin mengembalikan kuali sekaligus dengan disertai sebuah periuk ukuran kecil. Tentu saja tetangga merasa heran dan bingung sekali.
Ia bertanya kepada Nasiruddin tentang periuk kecil tadi “Nasiruddin, kenapa engkau menyertakan periuk mini? Bukankah engkau hanya meminjam periuk besar ini? Nasiruddin menjawab “Ketika aku pinjam, periukmu sedang hamil ,” jawab Nasiruddin enteng, “dua hari berikutnya periukmu melahirkan bayi dengan selamat. Oleh karenanya, kedua periuk besar dan kecil ini menjadi hakmu.” Tanpa banyak cincong, sang tetangganya langsung menerima dengan gembira. Nasiruddin pun pulang dengan ceria.
Beberapa hari kemudian, Nasiruddin datang kembali, dengan maksud meminjam periuk lagi. Tentu saja sang tetangga meminjaminya, “Siapa tau periuk ku dapat beranak lagi,” demikian pikiran yang terlintas di kepala sang tetangga tadi.
Seminggu telah lewat, dua minggu telah berlalu, dan akhirnya sebulan sudah periuk itu dipinjamm oleh Nasiruddin. Dengan rasa geram, si pemilik periuk segera nyamper ke rumah Nasiruddin. “Assalamualaikum” kata si pemilik periuk. Wajahnya memerah karena menahan amarah.
Nasiruddin menyambut dengan tenang, lantas bertanya juga dengan tenang, “Ada apa duhai tetanggaku?”
“Aku hendak mengambil periuk nasiku ! “ kata sang tetangga dengan muka cemberut, wajahnya sungguh menunjukan kalau dia sedang marah.
“Oh sungguh sebuah malapetaka wahai tetangga ku. Takdir telah menentukan bahwa periuk nasimu telah meninggal di rumahku. Dia telah kumakamkan dengan penuh ketenangan.” Jawab Nasiruddin dengan serius.
Tetangganya yang telah lama menahan amarah, akhirnya benar-benar mengungkapkan rasa marahnya, “Ayo kembalikan periuk ku, jangan engkau berlagak Pilon. Mana mungkin ada periuk bisa meninggal !
Nasiruddin terdiam namun matanya menatap dengan tajam. Setelah sejenak terdiam lalu ia mengatakan, “Bukankah periukmu beberapa waktu lalu pernah punya anak? Jika beranak saja bisa, tentu ia dapat mati pula,” Kata Nasiruddin. Kontan sang tetangga terperanjat dibuatnya, lalu ngeloyor pergi sambil menahann malu.
Disarikan dari Sumber : Seri Kisah Jenaka Sarat Makna, Dhurorudin Mashad, 2005
~MUTIARA HIKMAH~
1. Ada sebuah kecenderungan umum yang melanda diri manusia, yaitu sikap Mau Untung tapi ga mau rugi. Setiap orang maunya enaknya aja, klo susah ga mau.
2. Tipe orang yang maunya enaknya aja tak mau susah , cenderung memiliki sifat yg Malas. Orang model ini juga cenderung Egois alias mau Menang Sendiri.
3. Sikap mau Untung Sendiri, cenderung memiliki sifat-sifat tercela lainnya, seperti Perhitungan, Pelitnya ga ketulungan, Punya sifat Culas alias Licik.
Demikianlah Artikel MAU UNTUNG TAK MAU RUGI
Sekianlah artikel MAU UNTUNG TAK MAU RUGI kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel MAU UNTUNG TAK MAU RUGI dengan alamat link https://motivasiislamiid.blogspot.com/2013/04/mau-untung-tak-mau-rugi.html
Belum ada tanggapan untuk "MAU UNTUNG TAK MAU RUGI"
Posting Komentar