Alam Barzah

Alam Barzah - Hallo sobat MOTIVASI ISLAMI, Pada coretan kali ini kita akan membaca artikel dengan judul Alam Barzah, artikel ini sudah dipersiapkan dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi yang ada didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Pengetahuan, yang kami bagikan ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Alam Barzah
link : Alam Barzah

Baca juga


Alam Barzah

Manusia adalah mahluk yang di ciptakan paling sempurna oleh Allah, di antara mahluk-mahluk yang lain dari segi penciptaannya. Semua manusia mengalami empat macam proses alam kehidupan yang harus di lalui, yaitu pertama alam kandungan yakni ketika manusia itu masih dalam kandungan seorang ibu. Kedua alam dunia yakni ketika manusia itu sudah lahir ke dunia ini di mana dia menjalani hidup untuk mencari bekal nanti di ahirat. Ketiga alam barzah atau alam kubur yaitu ketika manusia itu sudah mati. Keempat alam ahirat yaitu ketika kiamat sudah terjadi dan semua manusia sudah mati kemudian di bangkitkan kembali dari alam kubur untuk mempertanggungjawabkan semua amal yang telah di kerjakan selama di dunia ini. Oleh karena itu dalam makalah ini kami akan mencoba membahas tentang proses ke tiga yang di alami manusia yaitu alam barzah atau alam kubur. Kami menyadari keterbatasan wawasan dan ilmu kami maka dari itu kritik atau saran dari teman-teman sangat kami harapkan untuk menambah dan menyempurnakan makalah ini. Tak lupa kami ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya pada bapak dosen yang telah mengarahkan serta dengan ihlas mengajarkan ilmu kepada  kita. Semoga kita semua mendapat ilmu yang bermanfaat berguna bagi agama, nusa dan bangsa amiin.

PEMBAHASAN
ALAM BARZAH (ALAM KUBUR)

A. Keadaan Alam kubur sebagai permulaan alam akhirat
Setelah manusia itu mengakhiri hidupnya di alam dunia, yakni ia telah mati, maka untuk selanjutnya ia di kuburkan dan selanjutnya mengalami perpindahan alam lagi yaitu menempuh kehidupan di alam kubur (barzah). Adapun sifat dan keadaan yang ketiga atau alam barzah ini adalah lebih luas lagi dari keadaan alam dunia sekarang ini. Sebagai perumpamaan dapatlah di katakana bahwa perbandingan antara alam barzah dengan alam dunia sekarang ini adalah sebagaimana perbandingan antara alam dunia sekarang dengan alam sewaktu masih dalam kandungan ibu.
Adapun kehidupan di alam barzah ini sifatnya juga hanya sementara waktu, yaitu hingga datangnya hari kiamat. Sebab setelah datangnya hari kiamat nanti akan ada kehidupan lagi yaitu kehidupan tahap yang keempat (terakhir), yakni kehidupan di alam ahirat.[1]
Di dalam hadist Nabi di tegaskan bahwa alam kubur merupakan tahap pertama menuju alam akhirat. Alam kubur bisa juga sebagai taman surga atau lubang neraka, seseorang yang selamat melewati tahap pertama itu untuk tahap selanjutnya bakal lebih ringan, tetapi jika melalui tahap pertama tidak selamat, untuk tahap selanjutnya akan semakin berat.
Sabda Rasulallah saw:
ان القبر أول منازل الأخرة فان نجا منه فبعده ايسر منه وان لم ينج منه فما بعده اشد منه.
‘’Sesungguhnya alam kubur merupakan tahap pertama menuju alam akhirat. Apabila seseorang selamat melewati tahap pertama, maka untuk tahap selanjutnya bakal lebih ringan. Namun jika tidak selamat melewati tahap pertama, maka untuk tahap selanjutnya akan lebih dahsyat.’’ (H,R. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan al-Hakim)
Sabda Rasulullah s.a.w yang lain;
انما القبر روضة من رياض الجنة او حفرة من حفر النار.
‘’Bahwasanya kubur itu merupakan satu taman dari taman-taman surge, atau merupakan satu lubang dari lubang-lubang neraka.’

Dari hadist di atas kita bisa menyimpulkan, bahwa keadaan di kubur (selamat atau celaka) bisa di jadikan untuk menentukan keadaan pada tahap berikutnya yang kekal abadi, alam akhirat. Selamat di alam kubur, besar kemungkinan bahagia dan selamat di alam akhirat. Sebaliknya, celaka di alam kubur, berarti penderitaan di alam akhirat.
Allah berfirman S. at-Takastur ayat 1-2:
ãNä39ygø9r& ãèO%s3­G9$# ÇÊÈ 4Ó®Lym ãLänöã tÎ/$s)yJø9$# ÇËÈ
‘’Bermegah-megah telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk dalam kubur.’’

Firman Allah di atas intinya umat manusia agar tidak terbuai dengan kemegahan dunia, harta, kedudukan, anak, pengikut, dan sebagainya. Sebab, semuanya itu kadang-kadang menjadikan manusia lupa daratan, melupakan tujuan hidup, melupakan Allah, dan mengabaikan pertntah-Nya.[2]

B. Pertanyaan kubur  (Munkar dan Nakir)
Hadist di riwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Qatadah dari Anas, sesungguhnya Rasulallah saw Sudah bersabda:
ان القبراذاوضع في قبره وتولى عنه اصحابه وانه لايسمع قرع نعالهم اتاه ملكان فيقعدانه فيقولان ن له مااانت تقول فى هذاالرجل= محمد – فاماالمؤمن فيقول= اشهدانه عبده ورسوله قال= فيقولان= انظر


Bila seseorang sudah di letakkan di kuburnya, semua orang yang mengantar sudah kembali pulang, maka roh si mayit itu akan dapat mendengarkan bunyi terompah mereka yang mengantar itu, lalu dating kepadanya dua malaikat, ia di suruh duduk, lalu kedua malaikat itu bertanya; Apa yang kamu ketahui tentang seseorang yang bernama Muhammad? Bila ia seorang mukmin, ia akan menjawab aku mengetahui bahwa ia adalah Rasul Allah dan hamba Allah. Kedua malaikat itu lalu berkata: Bahwa Allah sudah mengganti kedudukanmu di dalam Neraka dengan mengganti kedudukan di dalam Surga. Adapun orang-orang kafir, munafik akan di Tanya: Apa yang engkau ketahui tentang Muhammad? Orang kafir dan munafik itu akan menjawab: Aku tidak kenal ia dan aku hanya mengatakan akan apa yang di katakana orang banyak. Kedua malaikat itu lalu berkata: engkau tidak mengenalnya dan tidak pula engkau tanyakan kepada orang yang mengenalnya. Orang kafir dan munafik itu lalu di pukul dengan pemukul dari besi sehingga berteriak yang di dengar oleh semua mahluk selain jin dan manusia.

Hadist di riwayatkan oleh Bukhari, Muslim dan lain-lain dari Al Barra’ bin ’Azib: sesungguhnya Rasulallah saw bersabda:
المسلم إذا سئل في قبره فشهد أن لا إله إلا الله و أن محمدا رسول الله, فذلك قول الله: يثبت الله الذين امنوا بالقول الثابت في الحياة الدنيا وفي الأخرة. (رواه البخاري و مسلم واصحاب السنن عن البراء بن عازب) فقه السنة: 185/4
”Seorang muslim bila di anya di dalam kuburnya lalu menjawab dengan pengakuan bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan bahwa Nabi Muhammad adalah Rasul atau utusan-Nya. Penjawaban demikian yang di maksudkan dengan kata-kata “Qaulis Stabit fil hayatid dunya wa fil Akhirah” di dalam surat Ibrahim ayat 27. Artinya satu jawaban yang sangat tepat.”
Di dalam Hadist yang lain tentang siksa kubur diterangkan bahwa setiap roh manusia yang sudah mati akan di tanyakan di alam kuburnya akan di Tanya 3 pertanyaan: siapa Tuhanmu, siapa Nabimu, dan apa agamamu. Jawaban yang betul adalah : Allah Tuhanku. Muhammad Nabiku, dan Islam agamaku. Ketiga jawaban inilah yang di maksudkan “Qaulis Tsabit itu.

C. Keadaan roh dan tingkatan-tingkatannya di alam kubur

Imam Ibnul Qoyyim setelah membahas ayat, Hadits dan pendapat para ulama’ tentang keadaan roh manusia setelah mati, lalu mengambil kesimpulan yang terkuat yaitu bahwa roh-roh manusia di alam barzah bertingkat-tingkat tidak sama kedudukanya malah berbeda-beda dengan perbedaan-perbedaan yang amat besar di antaranya:
1.       Ada roh-roh yang menempati tempat tertinggi yaitu fi a’lal i’lliyyina fi al-mala i al-a’laa (pada derajat yang paling tinggi di alam tertinggi) yaitu roh para Nabi dan Rosul. Dan tempat tertinggi inipun berbeda-beda pula tingkat dan derajatnya, sebagaimana yang dilihat Nabi Muhammad SAW ketika Isra’ dan Mi’raj.
2.      Ada roh-roh yang diumpamakan burung-burung hijau yang berterbangan di dalam surga, yaitu roh para Syuhada (orang mati dalam peperangan membela agama Islam.) tetapi tidak seluruhnya roh para Syuhada demikian,ada diantara roh para syuhada itu yang bertahan dipintu surga karena masih ada hutang yang belum dibayar semasa hidupnya. Diriwatkan dari Muhammad bin Abdullah bin Jahsy, bahwa seorang datang pada Rasulullah dan bertanya:………………………………….
Artinya: ya Rasulallah, bagaimana sekiranya aku mati dalam perang fi sabilillah? Jawab Rasulullah: surga. Orang itu lalu berpaling mau pergi, tetapi Rasulullah tiba-tiba menyambung bicaranya dengan berkata, kecuali bila masih ada hutang, hal ini baru saja dibisikkan Jibril kepadaku.
3.      Ada roh-roh yang bertahan dikuburnya masing-masing, seperti yang diterangkan dalam sebuah Hadits yang menerangkan pencurian yang dilakukan seorang terhadap harta rampasan yang belum dibagi-bagi. Pencuri itu akhirnya mati dimedan perang (mati syahid). Mendengar yang mencuri tadi mati syahid, orang-orang lalu mengucapkan selamat kepadanya dengan berkata Hani an lahu al-Jannah (berbahagia dia masuk surga), mendengar itu Rasulullah berkata: Demi Allah yang jiwaku ada pada kekuasaan-Nya harta rampasan yang dicurinya akan menyala menjadi api yang membakarnya di alam kuburnya.
4.      Ada roh-roh yang berkedudukan dipintu surga, sebagaimana yang diterangkan dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas: para Syuhada bertempat tinggal dipinggir sungai di pintu surga, dalam sebuah rumah yang mempunyai kubah yang hijau, mendapat rizki dari surga pada waktu pagi dan sore.
5.      Ada roh-roh yang bertahan dipermukaan bumi ini, tidak dapat balik ketempat yang tinggi. Inilah yang dinamakan roh rendah. Yaitu roh-roh orang yang semasa hidup didunia ini tidak dapat merasakan kenikmatan iman terhadap Tuhan-Nya, tidak pernah merasakan cinta terhadap Tuhan dan tidak pernah ingat kepada Tuhan-nya, tidak pernah ingin mendekat kepada Tuhan-Nya. Orang yang semasa hidupnya hanya memikirkan hal-hal yang bersifat duniawiah saja.
6.      Ada roh-roh yang tempatnya dalam lubang panas, dalam sungai darah dll. Sebagaimana diterangkan dalam hadits-hadits lain yang mendapat siksaan sampai hari kiamat tak putus-putus.[3]

D.     Nikmat kubur dan adzab kubur

-Nikmat kubur
Allah menciptakan bumi dan mahluk secara berpasangan-pasangan ada langit dan bumi, bulan dan matahari, laki-laki dan perempuan, tua dan muda, dunia dan akhirat, surge dan neraka, siksa kubur dan nikmat kubur, dan seterusnya.

Nikmat atau pahala kubur di berikan kepada orang yang semasa hidupnya bertaqwa kepada Allah, gemar beramal saleh, rajin beribadah, dan kebaikan lainnya. Jelasnya kenikmatan kubur diperoleh lantaran amalan-amalan salehnya selama di dunia. Bukan karena anak istri, harta kekayaan, kedudukan, dan lain-lain yang tidak di niati karena Allah.

Dari al-Bazzar, bahwasanya Rasulallah saw bersabda:
سبع تجري للعبد وهو في قبره: من علم علما أو كري نهرا أو غرس نخلا أو بني مسجدا أو ورث مصحفا أو ترك ولدا, يستغفر له بعد موته.
“Tujuh macam amalan yang akan terus mendatangkan pahala bagi seorang hamba di dalam kubur ialah orang-orang yang mengajarkan ilmu agama, orang yang mengalirkan sungai, orang yang menggali sumur, orang yang menanam pohon yang berbuah, orang yang membangun masjid, orang yang mewariskan al-Qur’an, orang yang mempuyai anak soleh yang selalu mendo’akan orang tuanya.”
Hadist Nabi yang diriwatkan oleh imam Muslim:
إذا مات ابن أدم انقطع عمله إلا من ثلاث: صدقة جارية, أو علم ينتفع به, أو ولد صالح يدعوله.
“Jika seorang anak adam meninggal dunia maka putuslah semua amalnya kecuali tiga perkara: amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang selalu mendo’akan orang tuanya.”
 -Adzab kubur
Seperti halnya kehidupan kubur dan pertanyaan kubur, adzab kubur adalah benar adanya. Orang-orang yang merasakan adzab kubur, tentunya orang-orang kafir, durhaka kepada Allah, dan miskin amal saleh. Pendek kata orang kafir dan sebangsanya akan merasakan adzab kubur yang pedih, dan disempitkan kehidupan kuburnya.
Allah berfirman pada surat Toha ayat 124:
ô`tBur uÚtôãr& `tã Ìò2ÏŒ ¨bÎ*sù ¼ã&s! Zpt±ŠÏètB %Z3Y|Ê ¼çnãà±øtwUuruQöqtƒ ÏpyJ»uŠÉ)ø9$# 4yJôãr& ÇÊËÍÈ
“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan mengumpulkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.”[4]
E.      Lamanya di alam kubur

Lamanya berdiam (tinggal) di alam kubur itu sejsk mereka di kuburkan hingga dibangkitkannya di hari kiamat kelak. Namun bagi orang-orang kafir, musyrik, munafik, murtad, fasik dan orang-orang yang durhaka sama Allah, serta sama sekali tidak beriman dan tidak menta’ati perintah Allah dan Rasul-Nya selama hidupnya maka mereka ini tinggal di alam kubur lamanya serasa beribu-ribu tahun dan berabad-abad lamanya. Tapi sebaliknya bagi orang Muttaqin, Mu’min, Muhlisin yang konsekwen terhadap keimanan dan keislamannya, maka mereka tinggal di alam kubur serasa sebentar saja.
Adapun ayat al-Qur’an yang menjelaskan akan di bangkitkanya semua manusia dari kuburnya di hari kiamat yang kemudian akan hidup di alam yang terahir, alam ahirat, alam yang lebih baik dan kekal selama-lamanya setelah manusia sama dihisap dan diputusi dalam siding Mahkamah Yaumil-kiamat adalah sebagaimana firman Allah SWT:
¨br&ur sptã$¡¡9$# ×puŠÏ?#uä žw |=÷ƒu $pkŽÏù žcr&ur ©!$# ß]yèö7tƒ `tB ÎûÍqç7à)ø9$# ÇÐÈ
 “Dan sesugguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tidak ada keraguan padanya, dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang yang di dalam kubur.”

Jadi lamanya tinggal di dalam kubur itu mulai manusia mati, dan di kuburkan hingga manusia itu di bangkitkan di hari kiamat untuk beralih di alam yang kekal.
KESIMPULAN

Di dalam hadist Nabi di tegaskan bahwa alam kubur merupakan tahap pertama menuju alam ahirat. Alam kubur bisa juga sebagai taman surga atau lubang neraka, seseorang yang selamat melewati tahap pertama itu untuk tahap selanjutnya bakal lebih ringan, Tetapi jika melalui tahap pertama tidak selamat, untuk tahap selanjutnya akan semakin berat.
Kehidupan di alam barzah itu sifatnya tidak lama yaitu hanya sementara waktu, sampai datangnya hari kiamat. Sebab setelah datangnya hari kiamat nanti aka nada kehidupan lagi yaitu kehidupan tahap keempat.
DAFTAR PUSTAKA
-Chasan Ali, ALAM KUBUR (BARZAKH) digali dari al-Quran dan al-Hadis, CV. Toha
 Putra, Semarang.

-Abidin Zainal, ALAM KUBUR DAN SELUK-BELUKNYA, PT. Rineka Cipta, Jakarta, cet. I,
 Januari 1993.

-Zainuddin M dan Salam Agus Rahmat, PROSES KEMATIAN DAN PERTANYAAN DI
ALAM KUBUR, GEma Risalah Press Bdg., Bandung, 1995. Terjemahan dari
kitab: Ahwalul Mauta wa Sualul Malakaini Fil Qabri, Penulis: Sayyid Al-
Jamilly.

-Al-Ghazali, Menyingkap Rahasia ALAM BARZAH (ALAM KUBUR), CV. Bintang
Pelajar.

-Anwar Moh., Alam Kubur, S.A. Alaydrus, Cet. I, Maret, 1988.


[1] M. Ali chasan Umar, Alam kubur, Jakarta: cv. Toha Putra. Hal: 21
[2] . Drs. Moh Anwar, Alam kubur atau alam barzah, Jakarta, S.A. Alaydrus cet:1988 Hal:67-68
[3] Jakarta, C.V. Kinta-Anggota IKAPRI  1994, Hal: 161 dan 173-175


Demikianlah Artikel Alam Barzah

Sekianlah artikel Alam Barzah kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Alam Barzah dengan alamat link https://motivasiislamiid.blogspot.com/2013/11/alam-barzah.html

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Alam Barzah"

Posting Komentar